Selasa, 07 Februari 2012

RPP metode penemuan terbimbing

Metode pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Pengertian dari RPP

RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan ke­giatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun  RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan.

Komponen dari RPP adalah

  • Identitas mata pelajaran
Identitas mata pelajaran, meliputi: satuan pendidikan,kelas, semester, program/program keahlian, mata pela­jaran atau tema pelajaran, jumlah pertemuan.
  • Standar kompetensi
Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemam­puan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.
  • Kompetensi dasar
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik•dalam mata pelajaran ter­tentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompe­tensi dalam suatu pelajaran.
  • Indikator pencapaian kompetensi
Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilai­an mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja opera­sional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
  • Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan ha­sil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
  • Materi ajar
Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan pro­sedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompe­tensi.
  • Alokasi waktu
Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan un­tuk pencapaian KD dan beban belajar.
  • Metode pembelajaran
Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembela­jaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemi­lihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situ­asi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. Pendekatan pembelajaran tematik digunakan untuk peserta didik kelas 1 sampai kelas 3 SD/M I.
  • Kegiatan pembelajaran
a. Pendahuluan
            Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan un­tuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
b. Inti
            Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran di­lakukan secara interaktif, inspiratif, menyenang­kan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses.eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
c. Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan un­tuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpul­an, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindaklanjut.
  • Penilaian hasil belajar
        Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kom­petensi dan mengacu kepada Standar Penilaian.
11.  Sumber belajar
        Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kom­petensi.

Prinsip-prinsip Penyusunan RPP

1.    Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
       RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
2.    Mendorong partisipasi aktif peserta didik
3.    Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, krea­tivitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar.
4.    Mengembangkan budaya membaca dan menulis Proses pembelajaran dirancang untuk mengembang­kan kegemaran membaca, pemahaman beragam ba­caan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
5.    Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
6.    RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
7.    Keterkaitan dan keterpaduan
8.    RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran, ke­giatan pernlielajaran, indikator pencapaian kompeten­si, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengako­modasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
9.    Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
 RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegra­si, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.


Metode Penemuan Terbimbing dan Penerapannya

Metode Penemuan Terbimbing

Metode mengajar adalah suatu cara atau teknik mengajar topik-topik tertentu yang disusun secara teratur dan logis. Dalam hal ini terkandung dua segi yaitu interaksi antara guru dan peserta didik dan interaksi peserta didik dengan materi yang dipelajari (Hudojo, 2003:98).
Salah satu metode mengajar dalam pembelajaran matematika adalah metode penemuan, yaitu suatu cara menyampaikan topik-topik matematika, sedemikian hingga proses belajar peserta didik menemukan sendiri pola-pola atau struktur-struktur matematika melalui serentetan pengalaman yang lampau. Keterangan-keterangan harus dipelajari itu tidak disajikan dalam bentuk akhir, peserta didik diwajibkan melakukan aktivitas mental sebelum keterangan yang dipelajari itu dapat di pahami ( Hudojo, 2003:112). Metode penemuan di bagi menjadi dua, yaitu metode penemuan tak terbimbing (inquiry learning) dan Metode Penemuan Terbimbing (discovery learning).

Metode penemuan terbimbing di aplikasikan disekolah

Kata penemuan sebagai metode mengajar merupakan penemuan yang dilakukan oleh siswa. Dalam hal belajarnya ini menemukan sendiri sesuatu hal yang baru. Ini tidak berarti hal yang ditemukannya itu benar-benar baru sebab sudah diketahui oleh orang lain (Suherman, 2003:212).
Melaksanakan pengajaran dengan metode penemuan harus memperhatikan siswa yang cerdas dan yang kurang kecerdasannya. Bagi yang cerdas hendaknya diberi tugas yang lain agr mereka tidak bosan menunggu teman-temannya yang belum berhasil menemukan jawabannya. Tetapi harus diusahakan agar jawaban atau hasil akhir itu tetap ditemukan sendiri olehnya. Pengajaran dengan penemuan sukar direncanakan jauh sebelumnya, karena sangat tergantung dengan kemampuan siswa. Pelaksanaannya harus selalu disesuaikan dengan pengetahuan siswa yang telah diperoleh sebelumnya (Suherman, 2003:213).

Perencanan metode penemuan terbimbing

Beberapa perencanaan untuk menggunakan metode penemuan, perencanaan tersebut adalah sebagai berikut.
(1)     Aktivitas peserta didik perlu ditingkatkan.
(2)     Hasil akhir harus ditemukan sendiri oleh peserta didik.
(3)     Materi prasyarat harus sudah dimiliki oleh peserta didik.
(4)     Guru hanya sebagai pengarah atau pembimbing.

0 komentar: